Mendengar Dengan Hati Mendidik Dengan Kasih

Mendengar Dengan Hati Mendidik Dengan Kasih

24 Aug 2021

Demikian gambaran singkat profil inspiratif kali ini. Ya, beliau adalah Ustadzah Nila Silviana atau yang lebih akrab di panggil Ustadzah Nila. Pribadi yang hangat, ramah, terbuka, dan penuh tanggung jawab selalu melekat pada beliau. Jauhnya jarak antara kabupaten Tuban dengan kecamatan Paciran-Lamongan dan sulitnya medan tempuh tak menjadi penghalang beliau untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Hal ini patut menjadi tauladan bagi kita semua, bahwa untuk menjadi sosok pendidik butuh pengorbanan dalam setiap langkahnya.

Tidak hanya itu yang menjadi tolok ukurnya, bagi beliau Guru adalah contoh real bagi siswa setelah orang tua. Guru memiliki peranan dalam perjalan dalam pencapaian cita-cita peserta didik di kemudian hari. Sehingga tanggung jawab seorang guru tidak hanya berhenti pada transfer teori-teori ilmu pengetahuan belaka. Namun lebih dari itu, Guru harus menempatkan diri sebagai sosok perubahan yang hebat, spesial, yakni menjadi pembentuk karakter anak, pemimpin di dalam sekolah yang penuh dengan keyakinan dan tanggung jawab.

Berpijak pada hal tersebut, beliau sebagai seorang pendidik tak sungkan untuk duduk bersama dengan para siswa meskipun di luar jadwal mengajar. Sharing tentang masalah materi sekolah ataupun hanya sekedar mendengarkan pendapat siswa mengenai berbagai hal. Beliau merupakan sosok yang sangat menghargai pendapat, tak terkecuali pendapat peserta didik. “Mendengarkan adalah hal yang mudah dilakukan, namun dengan mendengarkan pendapat peserta didik disamping sebagai sarana untuk mengungkapkan penghargaan kita terhadap mereka, hal ini juga sebagai jembatan kita untuk membangun kepercayaan diri mereka”. Demikian pendapat beliau.

Pendapat ataupun kritikan adalah wujud perhatian seseorang terhadap suatu keadaan. Disaat orang-orang berusaha menjauh dan tidak mau adanya kritikan, hal ini berbeda dengan beliau. Penjelasannyapun sepele, “Jika tidak mau dikritik, maka tidak akan ada perubahan yang lebih berarti untuk diri di kemudian hari”.

Menjauhi kritikan bukanlah sebuah solusi, akan tetapi pondasi pendidikan kitalah yang akan menentukan baik buruknya suatu pendapat atau kritik untuk kita laksanakan.

Semoga rasa tanggung jawab beliau dalam menjalankan setiap tugas serta keterbukaannya akan berbagai pendapat menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik. Amin.